Jurnal Sejarah Kota Medan: Periode Awal Kota Deli

 

**Jurnal Sejarah Kota Medan: Periode Awal Kota Deli**


*Abstrak:*

Dokumen ini mengulas jejak sejarah Kota Medan, yang pada masa silam dikenal sebagai Tanah Deli. Lokasinya yang terkenal sebagai lahan berawa seluas sekitar 4000 Ha, dengan sungai-sungai seperti Sei Deli, Sei Babura, Sei Sikambing, Sei Denai, Sei Putih, Sei Badra, Sei Belawan, dan Sei Sulang Saling/Sei Kera yang semuanya mengalir ke Selat Malaka.


*1. Pengenalan Kota Medan sebagai Tanah Deli*


Dahulu kala, Medan menjadi tempat pemukiman yang didirikan oleh masyarakat di Tanah Deli di bawah bimbingan Guru Patimpus. Sejak zaman penjajahan, Medan selalu dikaitkan dengan Deli, menciptakan istilah "Medan-Deli". Namun, setelah kemerdekaan, gelar "Medan Deli" perlahan menghilang dan tidak lagi dikenal luas.


Pada masa itu, Tanah Deli merujuk pada wilayah dari Sungai Ular (Deli Serdang) hingga Sungai Wampu di Langkat. Perlu dicatat bahwa Kesultanan Deli yang berkuasa saat itu tidak menguasai daerah di antara kedua sungai tersebut.


*2. Jenis Tanah dan Perubahan Wilayah*


Lahan di Deli memiliki berbagai jenis tanah, termasuk tanah liat, tanah pasir, tanah campuran, tanah hitam, tanah coklat, dan tanah merah. Pada masa penjajahan Belanda, ditemukan tanah liat di Bakaran Batu (sekarang Medan Tenggara atau Menteng), tempat di mana batu bata berkualitas tinggi diproduksi. Salah satu pabrik batu bata pada masa itu dikenal dengan nama Deli Klei.


*3. Pola Hujan dan Karakteristik Iklim*


Curah hujan di Tanah Deli dibagi menjadi Maksima Utama (Oktober hingga Desember) dan Maksima Tambahan (Januari hingga September). Rata-rata curah hujan di Medan mencapai 2000 mm per tahun dengan intensitas rata-rata 4,4 mm/jam.


*4. Perubahan Lanskap Kota Medan*


Pada tahun 1860, Medan masih terhampar oleh hutan belantara, terinterupsi oleh pemukiman-pemukiman dari suku Karo dan penduduk semenanjung Malaya di muara-muara sungai. Langkah awal pengembangan dimulai pada tahun 1863 dengan membuka kebun tembakau di Deli, yang kemudian menjadi primadona ekonomi di Tanah Deli. Sejak saat itu, perekonomian terus tumbuh, menjadikan Medan sebagai pusat pemerintahan dan ekonomi di Sumatera Utara.


*5. Kesimpulan*


Sejarah awal Kota Medan sebagai Tanah Deli mencerminkan perjalanan yang mengesankan dalam transformasinya. Dari awal yang sederhana di bawah pengaruh Guru Patimpus hingga menjadi pusat pemerintahan dan ekonomi, Medan telah melewati proses evolusi yang memukau.

Comments

Popular posts from this blog

Jurnal Legenda Kota Medan: Keindahan dan Tragedi Putri Hijau

SEJARAH BERDIRINYA ISTANA MAIMOON MEDAN SUMATERA UTARA